Overselling adalah kondisi dimana sebuah bisnis melakukan penjualan melebihi ketersediaan stok barang. Ada banyak penyebab terjadinya overselling, salah satunya adalah kegagalan pemilik bisnis menerapkan cara mengelola stok barang yang baik. Akibatnya, bisnis tersebut kehilangan peluang menjual lebih banyak barang. Selain itu, reputasi bisnis tersebut juga menjadi turun. Untuk menghindari kerugian material dan turunnya reputasi, berikut ini 5 (lima) cara mengatasi overselling yang dijamin ampuh.
Lakukan Audit secara Berkala
Dalam mengelola bisnis, terutama dalam upaya cara mengatasi overselling, audit secara berkala wajib dilakukan. Pengecekan dapat dimulai dari pemeriksaan data barang dan diakhiri dengan pemeriksaan kuantitas dan kualitas barang yang dimaksud. Audit semacam ini tidak harus dilakukan sekaligus dalam satu waktu. Pemilik bisnis dapat memilih melakukannya secara bertahap dalam beberapa kategori terpisah atau berdasarkan urgensi.
Meskipun begitu, ada baiknya dilakukan audit harian, mingguan, bulanan dan bahkan tahunan dalam skala yang berbeda untuk dapat mengetahui arus barang di gudang secara faktual dan aktual. Pemilik bisnis dapat memanfaatkan aplikasi bisnis misalnya eyos connect untuk mempermudah proses pencatatan hingga monitoring produk pada bisnis. Dengan memanfaatkan aplikasi eyos juga akan memudahkan pelaku bisnis dalam pengambilan keputusan yang paling akurat dalam mengelola stok barang untuk menghindari overselling pada bisnis.
Tentukan Batas Stok Menipis
Berdasarkan pada hasil audit yang dilakukan secara berkala, pemilik bisnis dapat memperoleh gambaran nyata dan terkini dari kuantitas dan kualitas barang yang dimiliki. Data ini dapat dijadikan bahan pembanding sejauh mana ketersediaan barang dibandingkan dengan batas stok menipis. Ya, setiap bisnis harus menentukan batas stok minimal yang harus dimiliki. Batas ini menjadi penanda waktu yang nyata untuk memberitahukan tim terkait untuk memasok kembali barang sejenis. Besar atau kecilnya jumlah unit yang dijadikan batas stok menipis tergantung pada tingkat toleransi ketiadaan barang dan kecepatan arus perputaran barang tersebut. Semakin disukai pasar barang tersebut, semakin banyak stok minimal yang harus dimiliki. Setiap barang memiliki batas stok menipis yang berbeda.
Baca Juga : Raih Kesuksesan Bisnis Ritel dengan Aplikasi eyos connect, Cek Kegunaan dan Cara Kerjanya di Sini!
Prediksi Habis Barang untuk Produksi atau Pesan Lebih Awal
Memahami dengan baik kondisi barang di gudang secara kuantitatif dan kualitatif, serta mengetahui batas stok menipis, dengan baik akan membantu Anda memproyeksikan seberapa cepat barang yang ada akan habis. Tentu saja untuk melakukan prediksi semacam ini, Anda membutuhkan lebih dari sekedar data barang di gudang. Anda juga akan membutuhkan data penjualan terkini dan mempertimbangkan aspek lain di luar bisnis seperti liburan, hari raya atau musim belanja lainnya.
Sediakan Stok Cadangan
Sebagai pemilik bisnis, tidak heran apabila Anda terdorong untuk ikut serta dalam pengadaan promo besar-besaran yang diselenggarakan pihak tertentu. Acara semacam ini akan meningkatkan penjualan dan meningkatkan kesadaran pasar akan produk Anda. Kesalahan yang kerap dilakukan terkait pengelolaan stok menjelang atau selama acara semacam ini adalah bisnis tidak menyediakan stok cadangan untuk operasional normalnya. Efek dari menghabiskan semua stok tersedia untuk promo semacam ini membuat proses penjualan setelahnya tersendat dan Anda kehilangan potensi menjual barang dengan harga lebih tinggi. Jadi, menyediakan stok cadangan terpisah untuk operasional biasa dan event semacam ini penting.
Utamakan Toko Prioritas
Apabila Anda sudah melakukan semua cara mengatur stok barang dengan baik tetapi Anda tetap nyaris mengalami overselling karena lonjakan minat barang di pasaran akibat hal-hal tidak terprediksi seperti menjadi viral, Anda dapat mengutamakan penjualan di toko prioritas. Toko prioritas yang dimaksud adalah toko yang Anda amati memiliki penjualan terbaik dari barang tersebut, atau toko dimana mayoritas pelanggan setia Anda berada. Trik lainnya adalah Anda dapat menggiring pelanggan dari toko lain untuk memperoleh barang dari toko prioritas Anda.
Itulah 5 (lima) cara mengatasi overselling yang dapat Anda lakukan agar bisnis makin cuan. Pada intinya, Anda sebagai pemilik bisnis dituntut untuk mampu menerapkan pengelolaan stok barang yang sesuai dengan sektor Anda.